Selasa, 11 September 2018

Pengertian Anemia Hemolitik, Penyebab Utama Hancurnya Sel Darah Merah

Pengertian Anemia Hemolitik,Penyebab Utama

 Hancurnya Sel Darah Merah


Anemia? kata yang sudah tidak asing kita dengar untuk menyebutkan suatu penyakit atau kelainan pada darah. Biasanya lebih dikenal dengan istilah kurang darah. Tapi tahukah Anda,ternyata ada jenis lain dari anemia, yaitu anemia hemolitik. Nah untuk lebih lengkapnya berikut penjelasannya.

Pengertian Anemia Hemolitik


Anemia Hemolitik yaitu kondisi dimana hancurnya sel darah merah lebih cepat dibandingkan pembentukkannya, dapat dipicu oleh faktor dalam sel darah merah (intrinsik) maupun dari luar sel darah merah (eksrinsik).

Anemia Hemolitik Intrinsik, kondisi hancurnya sel darah merah yang terjadi karena adanya kecacatan dalam sel itu sendiri dan anemia jenis ini lebih sering diwariskan seperti anemia sel sabit dan thalasemia.

Anemia Hemolitik Ekstrinsik,penghancuran sel darah merah diluar masalah pada sel darah merah,artinya terjadi ketika organ limpa menghancurkan sel-sel darah merah yang sehat. Hal ini juga bisa dipicu dari hancurnya sel darah merah yang terkena infeksi,tumor, gangguan autoimun,efek samping obat,leukimia atau limfoma.

Penyebab Anemia Hemolitik

Penghancuran sel darah merah yang disebabkan oleh kelainan darah,racun atau infeksi. Berikut beberapa kondisi terjadinya Anemia Hemolitik intrinsik :
  1. Anemia sel sabit
  2. Thalassemia
  3. Defisiensi enzim glukosa-6-fosfat dehidrognase (C6PD)
  4. Defisiensi enzim piruvat kinase
Berikut adalah kondisi yang mengakibatkan terjadinya Anemia Hemolitik Ekstrinsik :
  1. Hepatitis
  2. Epstein-Barr Virus (EBF)
  3. Demam tifoid
  4. E.Colli
  5. Streptococcus
  6. Leukimia
  7. Limfoma
  8. Tumor
  9. Penyakit Lupus
  10. Syndrome Wiscott Aldridge
  11. Syndrome HELLP
Anemia Hemolitik Ekstrinsik juga bisa disebabkan dari efek samping konsumsi obat tertentu, diantaranya :
  1. Paracetamol.
  2. Antibiotik, terutama penisilin,ampisilin,metasilin.
  3. Chlorpomazine.
  4. Ibuprofen
  5. Interferon
  6. Procainamide
  7. Quinine (Kina)
  8. Rifampin.
Salah  satu penyebab utama Anemia Hemolitik adalah kesalahan transfusi darah dimana golongan darah pendonor dan penerima tidak cocok, yang mengakibatkan antiodi dalam plasma darah akan menyerang sel darah merah pada darah yang didonorkan. Kondisi ini memicu kerusakan sel darah merah semakin meluas dalam tubuh.

Ada juga Anemia Hemolitik Mikroangiopatik, kondisi pada seaatsel darah merah terfragmentasi. Beberapa penyakit yang dapat menyebab kondisi tersebut ;
  • Gangguan katup jantung buatan
  • Syndrom Hemolitik Uremia (SHU)
  • Thrombotic thrombocytopenic purpura (TTP)
  • Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)
Sedangkan pada bayi yang baru lahir terjadi suatu kondisi anemia hemolitik yang disebut eritroblastosis fetalis. Kondisi ini disebabkan karena ketidakcocokan golongan darah rhesus antara ibu hamil dan janin, misalnya seorang ibu hamil dengan golongan darah rhesus negatif dan ayah janin yang rhesus positif maka terdapat kemungkinan janin akan memiliki rhesus positif. Keadaan tersebut akan menyebabkan sel darah merah janin diserang oleh antibodi dari tubuh ibu. Kasus Eritroblastosis fetalis umumnya terjadi pada kehamilan kedua ketika si ibu hamil sudah memiliki antibodi yang terbentuk dari kehamilan pertama.
Baca Juga Produk Kesehatan QnC Jelly Gamat

Gejala Anemia Hemolitik

Berikut adalah gejala anemia hemolitik yang sering terjadi :
  • kulit pucat atau kurang berwarna
  • urine berwarna gelap
  • kebingungan
  • pusing
  • demam
  • intoleransi aktivitas fisik
  • penyakit kuning,atau menguningnya kulit,mata dan mulut
  • pembesaran limpa dan hati
  • takikardia (peningkatan denyut jantung)
  • jantung murmur
Namun, setiap individu mungkin mengalami gejala berbeda. konsultasikan ke dokter untuk informasi lebih lengkapnya.

Diagnosis Anemia Hemolitik

Anemia Hemolitik dicurigai keberadaanya lewat anamnesis atau wawancara medis lengkap dan pemeriksaan fisik. Berikut beberapa tes diagnostik yang dianjurkan dokter :
  • Tes darah, mengukur haemoglobin dan hitung retikulosit dan menggambarkan berapa banyak sel darah merah baru yang sedang diproduksi. Pada kasus anemia hemolitik, retikulosit terus meningkat.
  • Tes darah tambahan, memeriksa fungsi hati serta adanya antibodi tertentu.
  • Tes Urine, Menguji adanya haemoglobin dalam urine (Haemoglobinuria)
  • Aspirasi / biopsi sumsum tulang, pengambilan sejumlah kecil sumsm tulang (aspirasi) / pangambilan sejumlah kecil bagian padat sumsum tulang (biopsi), biasanya diambil dari tulang pinggul untuk melihat ukuran dan kematangan sel-sel darah atau sel abnormal.

posted : Pengertian Anemia Hemolitik, Anemia Utama Hancurnya Sel Darah Merah

1 komentar: