Diabetes Gestasional, Penyebab dan Dampaknya Bagi Ibu Hamil.
Selama masa kehamilan, seorang wanita akan mengalami perubahan hormon yang signifikan yang berpengaruh pad produksi gula darah dalam tubuh.Itulah mengapa seorang wanita hamil perlu sangat berhati-hati dalam mengonsumsi makanan.Karena kalau tidak, diabetes gestasional-lah akibatnya.
Barangkali ini istilah yang masih asing ditelinga Moms, ya?
Diabetes Gestasional, Apa itu ?
Diabetes gestasional yaitu salah satu jenis diabetes yang hanya menyerang ibu hamil dimana kadar gula darahnya meninggi.Terjadi saaat proses kehamilan dan biasanya berlangsung hingga proses melahirkan. Kondisi ini timbul karena peningkatan hormon didalam tubuh Moms seperti progesteron, estrogen dan laktogen plasenta.Peningkatan hormon-hormon ini akan membuat insulin tidak dappat bekerja dengan baik sehingga menyebabkan kadar gula darah meningkat. Gula darah yang tinggi akan diambil oleh janin dan disimpan sebatgai lemak ditubuhnya. Hasilnya? Janin tumbuh lebih besar diatas rata-rata.
Menurut American Diabetes Association,diabetes gestasional mempengaruhi 4% dari seluruh Moms yang sedang hamil. Diabetes saat hamil ini bersifat tidak permanen dan biasanya akan hilang setelah proses persalinan. Namun apabila tidak ditangani dengan segera dan tepat,hal ini dapat meningkatkan Moms terkena Diabetes tipe-2 lanjutan dikemudian hari bahkan pasca melahirkan. Itulah mengapa selama masa kehamilan, Moms perlu memperhatikan porsi dan kandungan gizi didalam makanan.Diabetes ini biasanya muncul diusia 28 minggu kehamilan atau pada trimester ketiga.
Perlu diketahui,diabetes tipe ini bukan semata hadir karena adanya riwayat diabetes di keluarga Moms.Selain itu, jika Moms tidak mengetahui bagaimana cara mengatasi diabetes tersebut,hal ini dapat menimbulkan msalah yang lebih kompleks lagi bagi Moms dan Bayi.
Kenali Diabetes Gestasional
Kemunculan diabetes gestasional ini tentunya bisa dicegah.Salah satunya adalah dengan mengenali dan menghindari hal-hal yang memicu penyebabnya.
Untuk lebih memahami tentang diabetes gestasional, simak penjelasannya yang dilansir dari Health Me Up (28/11) berikut ini :
Penyebab dan Faktor Resiko :
- Insulin tidak bekerja dengan baik.Selama masa kehamilan, Moms akan mengalami perubahan hormon yang kemudian mempengaruhi peningkatan kadar gula darah dalm tubuh. Hal ini sebenarnya merupakan hal yang wajar, karena kelebihan gula darah tersebut akan dihantarkan kepada bayi agar bayi dapat berkembang. Nah, pada saat gula darah meningkat, seharusnya tubuh juga memproduksi insulin lebih banyak lagi agar glukosa yang masuk ke dalam janin tidak berlebihan.
Namun sayangnya pada sebagian Moms yang sedang hamil, insulin tidak diproduksi dengan baik. Akibatnya, Moms akan mengalami diabetes gestasional saat hamil dan bayi tumbuh secara tidak wajar.
- Riwayat diabetes gesatasionalSelain terjadi masalah pada insulin,resiko diabetes gestasional akan meningkat jika pada kehamilan sebelumnya Moms pernah mengalami hal serupa.So, Jika pada kehamilan sebelumnya Moms pernah mengalami kondisi ini, maka cobalah untuk lebih berhati-hati pada kehamilan berikutnya.
- Indeks massa tubuhSelama masa kehamilan, penting bagi Moms untuk terus mengontrol berat badan dengan mengetahui indeks massa tubuh.Karena jika indeks massa tubuh Moms lebih dari 30 selama masa kehamilan, itu artinya Moms termasuk katgori obesitas. Pada level ini Moms cenderung berisiko mengalami diabetes gestasional.
- Bayi yang lahir sebelumnya mengalami MakrosomiaMakrosomia adalah kondisi dimana bayi lahir dengan berat badan 4.5 kg atau lebih. Cobalah Moms ingat dengan baik berat Bayi sebelumnya saat lahir,jika beratnya 4.5 kg atau lebih, sebaiknya Moms lebih memperhatikan perkembangan janin dan asupan gizi Moms.
- Pernah mengalami keguguran pada kehamilan sebelumnya
- Bukan ras kulit putih, tanpa alasan yang jelas Moms keturunan Afrika-Amerika, Asia, Hispanik, Amerika Asli, Timur Tengah atau Afrika-Karibia lebih mungkin terkena diabetes gestasional.
Gejala Diabetes Gestasional
Tidak semua Moms dapat merasakan gejala diabetes gestasional, namun menurut para Ahli gejala tersebut dapat dirasakan saat gula darah melonjak (hiperglikema), seperti :- sering merasa haus.
- sering buang air kecil.
- Mulut terasa kering.
- Mudah merasa lelah.
- Penglihatan buram.
- Berat badan menurun meskipun sudah makan banyak.
Diagnosis Diabetes Gesatasional
Pada umumnya,dokter akan melakukan tes fisik dan menanyakan beberapa hal seperti gejala yang dialami,lamanya gejala, indeks massa tubuh dan sebagainya. jika dokter merasa gejala yang dialami Moms mengarah pada penyakit diabetes gestasional, maka serangkaian tes mungkin akan dilaksanakan, seperti :
- Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) Awal, dokter akan memeriksa kadar glukosa dalam darah 1 jam sebelum dan sesudah mengkonsumsi cairan sirup glukosa yang diberikan dokter. Jika hasil tes diatas 130-140mL/dL,dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan tes lanjutan.
- Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) lanjutan, Moms diminta untuk berpuasa semalaman sebelum melakukan pemeriksaan dipagi hari. Setelah darah pertama diambil, dokter akan memberikan cairan sirup dengan kadar gula lebih dibanding TTGO Awal. Setelah itu, pengambilan darah akan dilakukan setiap jam sebanyak 3kali. Jika terdapat 2 hasil tes dengan kadar yang tinggi, Moms mungkin di diagnosa diabetes gestasional.
Pada umumnya, dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan darah pada awal kehamilan jika memiliki gejala atau kondisi yang berisiko tinggi. Pasien yang di diagnosa mengidap diabetes gestasional biasanya disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin, khususnya pada 3 bulan terakhir kehamilan.
Pemeriksaan pada bayi juga mungkin akan dilakukan untuk memastikan bayi mendapatkan oksigen dan nutrisi yang tepat dalam rahim.Dalam beberapa kasus,pemeriksaan pasca melahirkan pada Moms dan bayi mungkin dilakukan untuk mendeteksi adanya resiko lanjutan.
Disis lain, jika Moms di diagnosa bebas dari diabetes gestasional ,dokter akan tetap menyarankan Moms untuk tetap melakukan pemeriksaan rutin,khususnya bagi Moms yang berpotensi agar dapat terpantau dengan baik.
Diabetes Gestasional, bahayanya bagi Moms dan bayi
Bagi Moms yang selama kehamilan menderita diabetes gestasional tidak hanya dapat mengandung bayi dengan berat diatas rata-rata, ada beberapa komplikasi yang mungkin terjadi saat bayi lahir,seperti :
- Lahir premature yang mengakibatkan bayi kesulitan bernafas (respiratory dispressi syndrome). Hal ini juga dapat terjadi pada bayi yang terlahir tepat waktu.
- Lahir dengan gula darah rendah (hipoglikemia) karena produksi insulin yang tinggi. Kondisi lain juga dapat menyebabkan kejang pada bayi, namun dapat ditangani degan memberinya asupan gula.
- Berisiko mengalami obesitas dan diabetes tipe-2 saat dewasa.
Beberapa komplikasi lainnya yang mungkin dialami Moms pasca melahirkan,seperti :
- Kondisi hipertensi tau preeklamasia yang dapat memebhayakan nyawa Moms dan juga Bayi.
- Berpotensi terserang diabetes gestasional pada kehamilan berikutnya atau mengidap diabetes tipe-2 setelah jangka waktu tertentu.
Pencegahan Diabetes Gestasional
Sampai saat ini, belum ada kepastian jika diabetes gestasional dapat dicegah sepenuhnya,namun ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari resiko terkena penyakit ini, diantaranya :
- Rutin mengonsumsi makanan dengan asupan makanan dan nutrisi yang tinggi serat, seperti konsumsi sayur,buah dan bii-bijian. Biasakan untuk mengatur porsi seimbang dan mengurangi makanan dengan kandungan lemak atau kalori berlebih.
- Olahraga teratur untuk menjaga kebugaran tubuh sebelum dan saat hamil. Disarankan untuk berolahraga ringan,jalan cepat setidaknya 30 menit perhari. Jika tidak memungkinkan, lakukan olahraga singkat namun berkala untuk memenuhi kebutuhan tersebut,seperti melakukan pekerjaan rumah.
- Mengurangi berat badan saat berencana hamil dengan menganut pola makan sehat untuk efek jangka panjang yang lebih baik.
- Lakukan pemeriksaan lengkap sebelum merencanakan kehamilan untuk memastikan kondisis tubuh yang prima.
- Konsultasikan dengan dokter saat merencanakan kehamilan untuk mengetahui langkah pencegahan yang tepat.
Jadi, Moms mulailah untuk lebih memperhatikan asupan makanan dan tetap kontrol porsinya. jangan sampai melakukan hal-hal ynag dapat membahayakan kesehatan Moms dan bayi dikemudian hari.
Moms, tidak selamanya bayi yang terlahir Chubby itu menggemaskan. So, hindarilah pemikiran bahwa selama masa kehamilan Moms memerlukan makanan yang jauh lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Daripada memperbanyak porsinya, lebih baik memperkaya nutrisisnya. Right ? Tentu Moms tidak ingin membahayakan si Bayi,bukan?
Posted : Diabetes Gestasional, Penyebab dan Dampaknya Bagi Ibu Hamil.
0 komentar:
Posting Komentar