Selasa, 18 September 2018

Penyebab Munculnya Darah Dalam Urine (Hematuria)


Sebagian orang mungkin pernah mengalami kencing (urine) dengan warna lebih gelap atau berwarna cokelat seperti darah, padahal bukan seorang wanita dalam masa menstruasi.

Sebaiknya jangan anggap remeh kejadian ini! Segera periksakan diri, karena air urine yang berwarna gelap bisa menjadi salah satu tanda adanya gangguan didalam jaringan tubuh.

Seperti yang diketahui bahwa air urine yang normal adalah berwarna kuning muda. Warna ini diperoleh dari kandungan urochrome (urobilin), zat yang dihasilkan ketika hemoglobin dipecah dalam tubuh menjadi bilirubin.

Urine atau air seni adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Ekskresi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk  menjaga Homoestitas cairan tubuh.

Nah, salah satu penyakit yang berhubungan dengan urine adalah Hematuria.
Lantas, apakah yang menjadi penyebab munculnya darah dalam urine ?

Hematuria?

Hematuria adalah suatu kondisi yang menandakan munculnya darah dalam urine. Urine akan berubah warna menjadi kemerahan atau sedikit kecokelatan. Urine yang normal tidak mengandung darah sedikitpun, kecuali pada wanita yang menstruasi.Hematuria merupakan suatu momok yang menakutkan dan menimbulkan kekhawatiran, namun kondisi ini jarang menjadi pertanda suatu penyakit yang membahayakan nyawa.

Dalam beberapa kasus, munculnya darah dalam urine terjadi tidak kasat mata. Darah yang terkandung didalam urine hanya bisa dilihat di laboratorium dengan memakai mikroskop. Kondisi ini dinamakan Hematuria Mikroskopik. Sedangkan jenis lain dari Hematuria ini adalah hematuria makroskopik ("terang" atau "kotor") dimana munculnya darah dalam urine dapat terlihat secara langsung.  

Penyebab Munculnya Darah dalam Urine

Darah yang berada dalam urine ini kemungkinan berkaitan dengan masalah di organ-organ yang berkaitan dengan ginjal, ureter (tabung yang mengangkut urine dari ginjal ke kandung kemih), kandung kemih, prostat, dan uretra (tabung yang mengnagkut urine keluar dari kandung kemih).


"Penyebab Hematuria bisa akibat penyakit gromerular (penyakit ginjal akibat peradangan di glomerulus) atau penyakit non-glomerular. namun banyak juga kasus hematuria yang tidak diketahui penyebabnya, hal ini menarik perhatian urolog maupun dokter umum', ujar dr. Ponco Birowo, SpU,PhD dalam acara KPPIK (Kursus Penyegar dan Penambah Ilmu Kedokteran) FKUI di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu (20/3/2010).

dr. Ponco menuturkan masalah non-glomerular bisa diakibatkan olahraga, kontaminasi saat menstruasi dan hubungan seksual. Berdasarkan etiologi, hematuria dapat muncul karena adanya trauma, batu, hyperplasia prostate, infeksi atau akibat mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti aminoglikosida, anticolvunsants, siklophospamida, quinine dan obat lainnya.

"Faktor resiko untuk hematuria adalah orang berusia 40 tahun atau lebih, merokok, pekerjaannya sering membuatnya terpapar bahan kimia, mengonsumsi obat tertentu atau pernah melakukan iradiasi tuulang panggul", ungkap dokter yang mendalami bidang Urologi di Jerman.

Penyebab paling umum munculnya darah dalam urine adalah :
  1. Infeksi Saluran Kemih
    Kondisi ini terjadi ketika adanya bakteri yang masuk ke sistem kemih malalui uretra dan berkembang biak untuk menyebabkan berbagai gejala seperti nyeri pinggang, peningkatan frekuensi buang air kecil, rasa sakit dan sensasi terbakar saat kencing. Tapi pada lansia satu-satunya tanda ISK adalah darah mikroskopis dalam urine.
     
  2. Infeksi ginjal (pielonefritis)
    Kondisi ini terjadi ketika bakteri memasuki ginjal melalui uretra dan aliran darah. Tanda-tanda dan gejala menyerupai ISK.
     
  3. Kandung Kemih (Batu Ginjal)
    Batu ginjal dihasilkan karena pengendapan kristal (seperti mineral atau pigmen yang disaring oleh ginjal). Kondisi seperti dehidrasi atau kesalahan metabolisme bawaan dapat meningkatkan resko pengembangna batu di dinding ginjal atau kandung kemih. Biasanya pendarahan tidak menimbulkan rasa sakit, namun jika batu ginjal memiliki tepi tajam, hal itu menyebabkan sakit parah dan menyebabkan pendarahan ketika melewati ureter.
     
  4. Pembesaran Prostat
    Pembesaran kelenjar prostat (yang sebagian besar dialami laki-laki masa penuaan) dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah disekitar kandung kemih dan uretra mengakibatkan munculnya darah dalam urine. Selain itu dapat menghasilkan gejala seperti kesulitan kencing, urgensi, peningkatan frekuensi dan hematuria.

  5. Olahraga yang Berat
    Teori menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan mioglibin sebagai akibat dari perubahan renovasi pada otot yang menyebabkan urine berwarna merah.
     
  6. Trombositopenia
    Suatu kondisi yang ditandai dengan rendahnya jumlah trombosit yang muungkin mengarah ke pendarahan yang berlimpah.

  7. Kanker atau Patologi Ganas.
    Kanker ginjal,kandung kemih dan prostat dapat menyebabkan hematuria pada laki-laki. Selain itu, patologi ganas saluran kemih pada perempuan (serviks atau vagina) juga meynyebabkan munculnya darah dalam urine.
     
  8. Peradangan pada uretra.
    Kondisi yang umumnya disebabkan oleh penyakit menular seksual seperti klamidia, akibat terinfeksi bakteri klamidia.
     
  9. Seks
    Aktivitas generatif yang kuat dapat menyebabkan munculnya darah dalam urine. Biasanya reda dalam beberapa jam jika tidak ada cedera serius yang terjadi.
     
  10. Penyakit Warisan
    Penyakit warisan seperti Syndrom  Alport dan anemia sel sabit (cacat hemoglobin dalam sel darah merah) dapat menyebabkan munculnya darah dalam urine (hematuria).
     
  11. Obat-obatan
    Obat anti-kanker siklofosfamid (Cytoxan), aspirin, penisilin dan pencahar Ex-lax dapat menyebabkan munculnya darah dalam urine.
Selain Hematuria, ada beberapa hal yang menyebabkan munculnya darah dalam urine. Warna, jumlah, konsentrasi, dan faktor lainnya dapat membantu dalam membuat diagnosis. Warna urine biasanya bervariasi sesuai dengan tingkat pendarahan dan berkisar dari merah, merah muda, atau cokelat. 

Munculnya darah dalam urine adalah suatu kondisi yang menyakitkan ketika bekuan darah itu muncul bersamaan dengan keluarnya urine. Hematuria juga bisa terjadi ketika kita menggunakan obat pencahar seperti Ex-lax, makanan seperti bit, buah beri, dan lain-lain. Hematuria yang disebabkan oleh agen makanan atau dengan beberapa obat, gejala dapat menghilang dengan sendirinya setelah berhenti mengonsumsi agen pemicu dalam beberapa hari.

Jika Anda seorang wanita, pastikan darah yang keluar bukan akibat menstruasi. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui kondisi lebih lanjut.

Faktor Hematuria


Hematuria bisa terjadi pada siapapun, termasuk pada anak-anak dan remaja. Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya darah dalam urine, di antaranya:
  • Infeksi, ginjal yang mengalami peradangan karena pengauh virus atau bakteri. 
  • Usia, sebagian besar pria berusia 50 tahun mengalami hematuria karena pengaryh pembengkakan prostat. 
  • Keturunan.
  • Obat-obatan tertentu, seperti aspirin, obat anti-inflamasi non-steroid dan antibiotik tertentu. 
  • Jenis kelamin, Mayoritas wanita pernah mengalami infeksi saluran kemih sakali seumur hidup. Hal itu menyebabkan terjadinya hematuria. 
  • Olahraga berlebihan.

Diagnosis Hematuria

Untuk memastikan bahwa perubahan warna pada urine disebabkan oleh adanya darah, dokter akan melakukan tes urine. Jika diperlukan, tes darah akan dilakukan untuk memeriksa fungsi ginjal.

Tes pencitraan CT-Scan Ultrasound ginjal dan pyelografi intravena bisa dilakukan untuk mengenali apakah terdapat batu ginjal atau kelainan lain pada sistem saluran kemih. Dokter juga akan menanyakan beberapa hal,termasuk riwayat kesehatan.

Tes pengambilan sampel jaringan seperti sitoskopi dan biopsi ginjal adalah prosedur lebih intensif yang akan dilakukan jika penyebab munculnya darah dalam urine belum diketahui. Sitoskopi dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat sel abnormal atau sel kanker pada kandung kemih. Biopsi ginjal dilakukan untuk mencari tahu apakah terdapat kondisi tertentu pada ginjal anda.

Pengobatan dan Pencegahan Hematuria

Tidak ada pengobatan khusus untuk menangani hematuria, terlebih jika gejalanya tidak serius. Untuk menangani kasus hematuria, umumnya dokter akan fokus menangani penyakit lain yang diduga menjadi penyebab munculnya hematuria.

Penanganan dilakukan dengan cara :
  1. Memberikan antibiotik untuk mengobati infeksi saluran kemih.
  2. Memberikan resep obat untuk meredakan pembengkakan prostat.
  3. Melakukan Shock Wave Therapy (terapi gelombang kejut) untuk memecahkan batu ginjal dan kandung kemih.
Agar terhindar dari Hematuria, Anda harus mencegah beberapa penyakit yang berpotensi menyebabkan hematuria, di antaranya :
  • Batu ginjal. Agar terhindar dari penyakit ini, Anda disarankan banyak meminum air mineral, membatasi konsumsi garam, makanan yang mengandung protein dan oksalat seperti bayam. 
  • Kanker ginjal. Pencegahan bisa dilakukan dengan menghentikan kebiasaan merokok, mengendalikan berat badan, mengonsumsi makasnan yang sehat secara teratur, rajin berolahraga serta jauhkan diri dari paparan bahan kimia beracun.
  • Infeksi saluran kemih. Untuk mengurangi resiko terkena penyakit ini, usahakan agar mengonsumsi air mineral dalam jumlah yang mencukupi dan tidak menahan buang air kecil. Khusus bagi wanita, bersihkan vagina dari arah depan ke belakang (anus) serta hindari pemakaian produk pembersih area kewanitaan.
  • kanker kandung kemih. Berhenti atau hindari kebiasaan merokok, menjaga berat badan tetap dalam batas normal, konsumsi makanan bergizi, minumlah air dalam jumlah yang banyak dapat membantu anda mengurangi resiko terkena kanker ginjal. 

Terima Kasih Atas Kunjungannya :) 

Semoga bermanfaat ! Jangan lupa Baca juga yang lainnya ;)



Posted : Penyebab Munculnya Darah Dalam Urine (Hematuria) 

2 komentar: